PROPOSALKERJASAMA
PENELITIAN,PENGEMBANGAN, DAN PENERAPAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA
A. LATAR BELAKANG
Tuntutan pasar bebas semakin sulit dibendung, sehingga membuat para pengusaha khususnya industri-industri menengah maupun besar nyaris tak berdaya untuk melakukan upaya proteksi terhadap produk-produk domestik, baik melalui subsidi mau pun kebijakan lainnya. Kondisi ini menimpa atas banyak sekali produk-produk vital yang menjadi kebutuhan masyarakat. Dengan demikian menjadi konsekuensi logis banyak produk-produk darimanca negara tak terbendung membanjir sebagai komoditi impor dengan penyebab utama adalah harganya yang sangat kompetitif dibanding dengan produk-produk sejenis produksi dalam negeri. Ongkos produksi tentulah menjadi fokus perhatian pihak-pihak yang paling berkompeten.
Hal-hal yang menyangkut politik ekonomi atau ekonomi yang dikaitkan dengan kepentingan politik, biarlah menjadi ruang garapan para elit negeri ini. Sedangkan kami lebih tertarik untuk memperhatikan hal-hal praktis pragmatis dan langsung berdampak manfaat yang terjadi di dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.
Mencari dan memperhatikan, merekrut dan membina, dan menumbuh kembangkan dan mengelola bagi kemaslahatan sesama, menjadi filosofi aktivitas kami terhadap potensi anak negeri.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
1. Maksud
Proposal ini disusun dengan maksud untuk memberikan informasi seluas-luasnya kepada para pengusaha-pengusaha khususnya yang memakai energie panas dengan peralatan yang dipakai yang antara lain BOILER , THERMO OIL , KETEL , dan lain sebagainya.
2. Tujuan
Sedangkan tujuan disusunnya proposal ini adalah untuk :
1) Mendapatkan bentuk kerjasama operasional yang saling menguntungkan antara pihak kami sebagai jasa yang dapat memberikan energie panas melalui burner tersebut dengan kolega yang membutuhkan energie panas yang selama ini dikerjakan dengan nilai biaya operasinal yang cukup relatif tinggi, sehingga harapan kedepan setelah memakai energi panas yang bekerjasama dengan kami dapat menekan biaya operasional yang cukup relatif besar.
2) Dari keterangan diatas ada beberapa hal juga yang perlu kami sampaikan , bahwa teknologi kami dilihat dari cerobong asap hampir tidak kelihatan asapnya, juga tidak ada limbah yang harus dikeluarkan nilai biaya oleh pihak para pelaku usaha.
C. PERMASALAHAN DAN SOLUSINYA
3. Umum
1) Ketidak efisienan aktivitas produksi, baik di dalam lingkungan industri mau pun dalam sisi-sisikehidupan masyarakat sehari-hari lainnya. Perlu revitalisasi peralatan prosesproduksi, dengan sasaran peningkatan efisiensi, efektivitas, produktivitas, dan kualitas produk
2) Dalam rangka memperkecil dan atau menghapus anggaran subsidi bahan bakar minyak, selain menaikkan harga yang membuat rakyat kecil semakin terhimpit beban hidup yang berat, Pemerintah berupaya untuk mengalihkan penggunaan batubara atau bahanbakar minyak (solar dan minyak tanah) ke bahan bakar alternatif. Perlu intrepreneurship untuk melakukan terobosan dalam penggunaan bahan bakar, misalnya pemanfaatan oli bekas (limbah mesin industri dan sarana angkutan), limbah solar, residu, limbah cpo, minyak goreng bekas, limbah-limbah lain yang bisa terbakar, yang tentunya, jika memungkinkan dipilih yang murah, ramah lingkungan, dan renewable sources;
3) Keterbatasan Pemerintah, tidak memungkinkan untuk menyediakan lapangan kerja dan atau lapangan usaha bagi seluruh rakyat. Hal ini perlu disusun program revitalisasi sisi-sisi kehidupan masyarakat dalam rangka memberdayakan aktivitas perekonomian penduduk yang mandiri dan bebas dari ketergantungan kepada Pemerintah. Dengan demikian penduduk di seluruh wilayah negara akan tumbuh sense of belonging terhadap eksistensi Pemerintah.
D. MANFAAT
Manfaat yang ingin diperoleh dalam kerjasama ini adalah :
4. Mendorong tercapainya revitalisasi dalam bentuk peningkatan efisiensi, efektivitas,produktivitas, dan kualitas produk,
5. Terciptanya peralatan teknik dengan teknologi tepat guna yang efisien dan efektif dengan produktivitas tinggi, dan menggunakan bahan bakar yang murah, ramah lingkungan,dan renewable sources;
6. Tersosialisasinya hasil ciptaan peralatan teknik dengan teknologi tepat guna melalui manajemen produksi dan pemasaran secara profesional;
7. Merangsang tumbuh kembangnya industri peralatan teknik dengan teknologi tepat guna dalam negeri yang berdaya saing, sehingga menghambat impor produk-produk sejenis;
8. Ketersediaan swasembada fasilitas umum ( pompa air tanpa tenaga listrik, generator tanpa bahan bakar sebagai sumber tenaga listrik, dan lain-lain yang dapat diprogramkan bersama ) .
9.Tumbuhnya senseof belonging dari masyarakat di wilayah binaan terhadap eksistensiPemerintah sehingga tercapai keamanan dan ketertiban dalam kehidupanbermasyarakat, berbangsa, dan bernegara;
10.Terlindunginya hakcipta atas peralatan teknik dengan teknologi tepat guna yang dihasilkan oleh putra/putri ibu pertiwi.
E. ILUSTRASI PENGGUNAAN KOMPOR (BURNER) INI SEBAGAI BAHAN PERBANDINGAN :
11. Untuk kebutuhan energie panas yang dibutuhkan Boiler 3 ton Penggunaan alat sejenis tetapi dengan bahan bakar berbeda :
1) alat lain berbahan bakar minyak Solar rata-rata mengkonsumsi minyak sebanyak 60 (enam puluh) liter per jam;
2) alat lain berbahan bakar batubara, rata-rata mengkonsumsi sebanyak 200-300 kg per jam
4) Burner Merapi berbahan bakar oli bekas dan air, rata-rata mengkonsumsi oli bekas sebanyak 50 liter/jam dan home industri kisaran 5 liter/jam.
12. Perbandingan pada proses pembakaran Pabrik tahu pakai ketel 2 ton :
1) Pembakaran secara tradisional dengan menggunakan kayu + limbah plastik :
a. membutuhkan waktu rata-rata selama 16 (enam belas) jam dengan nilai biaya sebesar rp.2.600.000,00
2) Pembakaran dengan menggunakan burner ini di Desa Klagen,Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo:
a. membutuhkan waktu selama 16 (enam belas) jam;
b. mengkonsumsi oli bekas sebanyak 400 (seratus tujuh puluh lima)liter. Dengan asumsi harga Rp.4.000,00 (empat riburupiah), maka memakan biaya Rp. 1.600.000,00,- ( ada nilai efisiensi sebesar sebesar 40%)/hari.
G. ILUSTRASI BEBERAPA PRODUK TAMBAHAN PENGGUNAAN MESIN GILING (MILL) INI SEBAGAI LANGKA PEKERJAAN SECOND JOB DARI KAMI :
13. Penggunaan hammermill impor (4-R), tidak mampu menghancurkan batuan dalam ukuran besar(bongkahan), tetapi masih memerlukan tambahan mesin yang disebut jaw crusher guna memecahkan batuan menjadi ukuran kecil (split). Sedangkan hammermill ini mampu menghancurkan batuan dengan ukuran besar.
14. Penggunaan grindingmill impor, tidak mampu menghindarkan timbulnya kepulan debu, tetapi masih memerlukan tambahan mesin yang disebut dash collector (cyclone) guna menghisapnya.Sedangkan grinding mill ini mampu sekaligus menghisap kepulan debu yang timbul.
15. Kualitas mesingiling ini tidak kalah dan yang pasti harga sangat kompetitif dengan produkimpor.
No comments:
Post a Comment